Dengan Robotic Surgery, Bedah Jantung Tak Lagi Sulit
https://sigmaglobalcalls.blogspot.com/2015/04/dengan-robotic-surgery-bedah-jantung_24.html
Bedah jantung selama ini dikenal
sebagai operasi yang sulit dilakukan. Dokter yang menangani kasus ini harus
menyayat dada dan membuka tulang iga pasien sebelum mencapai organ vital
tersebut. Setelah proses bedah selesai, pasien pun harus bersabar sekurangnya
tiga bulan untuk masa penyembuhan. Kesulitan itu mungkin menjadi kenangan berkat
teknologi robot yang telah berkembang.
Dengan menggunakan alat medis
canggih seperti Robotic Surgery (robot bedah), dokter dapat menjangkau tempat-tempat yang sulit
dijangkau yang sebelumnya menggunakan teknologi laparoskopik, (di mana hanya
diperlukan beberapa lubang kecil), dan sekarang berkembang teknik terbaru
menggunakan tangan-tangan robot.
Dalam praktik robotic surgery
ini, tangan ahli bedah hanya berfungsi menggerakkan tuas dalam konsol khusus
yang terhubung dengan tangan-tangan robot tersebut.
Salah satu terobosoan dalam
teknologi dunia medis yang patut dicatat adalah operasi bedah jantung
menggunakan robot yang dilakukan pertama kali pada akhir 1988. Saat itu, dr.
Ralph Damiano di rumah sakit di Pennsylvania, Amerika Serikat, melakukan
operasi by-pass jantung pada 17 pasiennya.
Penggunaan robot dalam operasi
bedah jantung ini ternyata mampu mengurangi dampak getaran tangan para ahli
bedah saat mengoperasi jantung dan bagian dalam tubuh lainnya. Sebelum
menggunakan robot, saat proses bedah jantung konvensional, bagian dada pasien
dibuka dan ahli bedah memasukkan tangan ke dalam rongga dada untuk melakukan
potongan pada bagian dekat organ sasaran.
Sebuah operasi yang tidak
memerlukan irisan dalam ukuran besar, potongan atau irisan yang dibuat mungkin
besarnya hanya beberapa millimeter. Namun getaran tangan dirasakan sangat
mengganggu sehingga diperlukan bantuan robot. Selain meminimalisir getaran
tangan, operasi jantung menggunakan robot juga bisa dilakukan dengan jarak
jauh, bahkan dari luar negeri sekalipun.
Robot bedah adalah teknologi
terkini dan masih sangat mahal. Tidak semua rumah sakit mempunyai teknologi
jenis ini. Di Indonesia pun, kabarnya, hanya beberapa rumah sakit swasta di
Jakarta yang memilikinya, di mana RS Bunda merupakan pelopor robotic surgery
di Indonesia yang sudah mengaplikasikan teknologi canggih ini sejak awal 2012.
Robotic surgery memang
teknologi pembedahan paling modern yang masih mahal. Namun, sangat memudahkan
ahli bedah dalam melakukan pembedahan. Dampaknya terhadap pulih pascaoperasi
pun lebih cepat dibandingkan dengan pembedahan konvensional.
Menurut Dr. Ivan R. Sini MD
FRANZCOG GDRM SpOG, Direktur Pengembangan Produk & Teknologi Bundamedik
Healthcare System RS Bunda, Menteng Jakarta, penggunaan teknologi bedah robotik
punya kelebihan yang tidak dimiliki dalam operasi pembedahan konvensional,
seperti bedah invasif dan laparoskopi.
“Dengan teknologi robotic
surgery, kami mampu meminimalisir luka operasi, memberikan kemudahan untuk
memastikan adanya perdarahan, menjangkau daerah yang sulit terlihat dan
meminimalisir trauma pascaoperasi,” katanya.
Namun, dia mengatakan, tidak semua
tindakan operasi mampu dikerjakan dengan teknik bedah robotik. Robotic
surgery biasanya digunakan untuk kasus yang cukup kompleks, seperti operasi
jantung, operasi rahim , operasi prostat dan operasi saluran kemih, serta
pencernaan.
Secara keseluruhan, ada tiga lengan
robot yang bekerja membantu operasi. Lengan pertama berperan sebagai pisau
bedah. Sementara yang lainnya membantu membuka jaringan urat. Kedua lengan
dioperasikan dokter dengan tuas pengendali. Sedangkan satu lainnya bekerja
melalui perintah suara. Ketiga lengan robot itu dilengkapi kamera dan lampu
yang disebut ASOP.
Metode bedah robotik bisa menghemat waktu operasi. Di samping itu, pasien tidak perlu mengeluarkan banyak darah. Sepanjang operasi, pasien hanya mengeluarkan darah sebanyak empat sendok makan. Metode bedah ini juga menjanjikan pengurangan masa penyembuhan secara signifikan. Pasien hanya butuh beberapa minggu sebelum kembali beraktivitas. Bandingkan dengan cara konvensional yang butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh.
Operasi bedah jantung tetap memerlukan ketelitian dokter. Lengan robot akan masuk ke dalam dada pasien melalui sayatan di antara tulang iga. Selanjutnya, dokter harus menemukan pembuluh yang menyalurkan darah di jantung yang diselimuti lapisan pengaman bernama pericardian. Langkah ini menjadi mudah karena ada lengan lain yang menyayat jantung sehingga dokter dapat menemukan pembuluh nadi yang tersumbat.
Pembuluh darah yang tersumbat kemudian dipotong dengan suara frekuensi tinggi. Selanjutnya, dokter menempatkan pembuluh darah yang sehat menggantikan pembuluh tersumbat. Tunggu beberapa minggu, dan pasien pun bisa kembali beraktivitas.(mz/l6/sigma/az)
Metode bedah robotik bisa menghemat waktu operasi. Di samping itu, pasien tidak perlu mengeluarkan banyak darah. Sepanjang operasi, pasien hanya mengeluarkan darah sebanyak empat sendok makan. Metode bedah ini juga menjanjikan pengurangan masa penyembuhan secara signifikan. Pasien hanya butuh beberapa minggu sebelum kembali beraktivitas. Bandingkan dengan cara konvensional yang butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh.
Operasi bedah jantung tetap memerlukan ketelitian dokter. Lengan robot akan masuk ke dalam dada pasien melalui sayatan di antara tulang iga. Selanjutnya, dokter harus menemukan pembuluh yang menyalurkan darah di jantung yang diselimuti lapisan pengaman bernama pericardian. Langkah ini menjadi mudah karena ada lengan lain yang menyayat jantung sehingga dokter dapat menemukan pembuluh nadi yang tersumbat.
Pembuluh darah yang tersumbat kemudian dipotong dengan suara frekuensi tinggi. Selanjutnya, dokter menempatkan pembuluh darah yang sehat menggantikan pembuluh tersumbat. Tunggu beberapa minggu, dan pasien pun bisa kembali beraktivitas.(mz/l6/sigma/az)
Posting KomentarDefault CommentsFacebook Comments