Dengan Robotic Surgery, Bedah Jantung Tak Lagi Sulit




     


     Bedah jantung selama ini dikenal sebagai operasi yang sulit dilakukan. Dokter yang menangani kasus ini harus menyayat dada dan membuka tulang iga pasien sebelum mencapai organ vital tersebut. Setelah proses bedah selesai, pasien pun harus bersabar sekurangnya tiga bulan untuk masa penyembuhan. Kesulitan itu mungkin menjadi kenangan berkat teknologi robot yang telah berkembang.
     Dengan menggunakan alat medis canggih seperti Robotic Surgery (robot bedah), dokter dapat menjangkau tempat-tempat yang sulit dijangkau yang sebelumnya menggunakan teknologi laparoskopik, (di mana hanya diperlukan beberapa lubang kecil), dan sekarang berkembang teknik terbaru menggunakan tangan-tangan robot.






     Dalam praktik robotic surgery ini, tangan ahli bedah hanya berfungsi menggerakkan tuas dalam konsol khusus yang terhubung dengan tangan-tangan robot tersebut.
Salah satu terobosoan dalam teknologi dunia medis yang patut dicatat adalah operasi bedah jantung menggunakan robot yang dilakukan pertama kali pada akhir 1988. Saat itu, dr. Ralph Damiano di rumah sakit di Pennsylvania, Amerika Serikat, melakukan operasi by-pass jantung pada 17 pasiennya.



     Penggunaan robot dalam operasi bedah jantung ini ternyata mampu mengurangi dampak getaran tangan para ahli bedah saat mengoperasi jantung dan bagian dalam tubuh lainnya. Sebelum menggunakan robot, saat proses bedah jantung konvensional, bagian dada pasien dibuka dan ahli bedah memasukkan tangan ke dalam rongga dada untuk melakukan potongan pada bagian dekat organ sasaran.
     Sebuah operasi yang tidak memerlukan irisan dalam ukuran besar, potongan atau irisan yang dibuat mungkin besarnya hanya beberapa millimeter. Namun getaran tangan dirasakan sangat mengganggu sehingga diperlukan bantuan robot. Selain meminimalisir getaran tangan, operasi jantung menggunakan robot juga bisa dilakukan dengan jarak jauh, bahkan dari luar negeri sekalipun.
Robot bedah adalah teknologi terkini dan masih sangat mahal. Tidak semua rumah sakit mempunyai teknologi jenis ini. Di Indonesia pun, kabarnya, hanya beberapa rumah sakit swasta di Jakarta yang memilikinya, di mana RS Bunda merupakan pelopor robotic surgery di Indonesia yang sudah mengaplikasikan teknologi canggih ini sejak awal 2012.
     Robotic surgery memang teknologi pembedahan paling modern yang masih mahal. Namun, sangat memudahkan ahli bedah dalam melakukan pembedahan. Dampaknya terhadap pulih pascaoperasi pun lebih cepat dibandingkan dengan pembedahan konvensional.
Menurut Dr. Ivan R. Sini MD FRANZCOG GDRM SpOG, Direktur Pengembangan Produk & Teknologi Bundamedik Healthcare System RS Bunda, Menteng Jakarta, penggunaan teknologi bedah robotik punya kelebihan yang tidak dimiliki dalam operasi pembedahan konvensional, seperti bedah invasif dan laparoskopi.
“Dengan teknologi robotic surgery, kami mampu meminimalisir luka operasi, memberikan kemudahan untuk memastikan adanya perdarahan, menjangkau daerah yang sulit terlihat dan meminimalisir trauma pascaoperasi,” katanya.
Namun, dia mengatakan, tidak semua tindakan operasi mampu dikerjakan dengan teknik bedah robotik. Robotic surgery biasanya digunakan untuk kasus yang cukup kompleks, seperti operasi jantung, operasi rahim , operasi prostat dan operasi saluran kemih, serta pencernaan.




   Secara keseluruhan, ada tiga lengan robot yang bekerja membantu operasi. Lengan pertama berperan sebagai pisau bedah. Sementara yang lainnya membantu membuka jaringan urat. Kedua lengan dioperasikan dokter dengan tuas pengendali. Sedangkan satu lainnya bekerja melalui perintah suara. Ketiga lengan robot itu dilengkapi kamera dan lampu yang disebut ASOP.
     Metode bedah robotik bisa menghemat waktu operasi. Di samping itu, pasien tidak perlu mengeluarkan banyak darah. Sepanjang operasi, pasien hanya mengeluarkan darah sebanyak empat sendok makan. Metode bedah ini juga menjanjikan pengurangan masa penyembuhan secara signifikan. Pasien hanya butuh beberapa minggu sebelum kembali beraktivitas. Bandingkan dengan cara konvensional yang butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh.
     Operasi bedah jantung tetap memerlukan ketelitian dokter. Lengan robot akan masuk ke dalam dada pasien melalui sayatan di antara tulang iga. Selanjutnya, dokter harus menemukan pembuluh yang menyalurkan darah di jantung yang diselimuti lapisan pengaman bernama pericardian. Langkah ini menjadi mudah karena ada lengan lain yang menyayat jantung sehingga dokter dapat menemukan pembuluh nadi yang tersumbat.
     Pembuluh darah yang tersumbat kemudian dipotong dengan suara frekuensi tinggi. Selanjutnya, dokter menempatkan pembuluh darah yang sehat menggantikan pembuluh tersumbat. Tunggu beberapa minggu, dan pasien pun bisa kembali beraktivitas.(mz/l6/sigma/az)

Related

IPTEK 6054305555744331429

Posting KomentarDefault Comments

emo-but-icon

Sponsor

Follow Us

Ragam - Sorot

Terpopuler

Para SIGMA

item