DSA (Digital Subtraction Angiography), teknologi pelebaran pembuluh darah, dapat membantu menanggulangi angka amputasi





    Contoh kontras berbasis yodium dalam angiography cerebral (wiki)



Digital Subtraction Angiography
 (DSA) adalah jenis teknik fluoroscopy dalam radiologi yang digunakan memvisualisasikan pembuluh darah di tulang atau lingkungan jaringan padat maupun lunak. Gambar yang dihasilkan dengan menggunakan media kekontrasan, 'pra-kontras. Oleh karena itu Digital Substraction Angiography (DSA) istilah dalam angiografi tradisional, gambar diperoleh dengan mengekspos area dengan sinar-x dgn pewaktu , dengan menyuntikkan media kontras ke dalam pembuluh darah (lihat wiki). Gambar yang diperoleh juga akan mencakup semua struktur di atasnya selain pembuluh darah di daerah ini. Hal ini berguna untuk menentukan posisi anatomis dan variasi tetapi tidak membantu untuk memvisualisasikan pembuluh darah secara akurat.
      Untuk menghapus struktur yang mengganggu untuk melihat pembuluh darah yang lebih baik, pertama gambar slid/topeng harus diperoleh. Topeng gambar hanyalah sebuah gambar dari daerah yang sama sebelum kontras diberikan. Peralatan radiologi yang digunakan untuk menangkap ini biasanya dengan image intensifier, yang kemudian terus menghasilkan gambar dari daerah yang sama pada tingkat yang ditetapkan (1-6 frame per detik). Ahli radiologi mengontrol berapa banyak kontras media yang disuntikkan dan untuk berapa lama. Struktur yang lebih kecil membutuhkan lebih sedikit kontras untuk mengisi media daripada yang lain. Gambar yang dihasilkan adalah perbedaan kontras ke-abu-abu-an seperti kontras pembuluh darah yang tinggi, yang muncul abu-abu yang sangat gelap. 


Dr. Bagus Denny Indra Baruna, Sp. Rad ( Radiolog di Rumah Sakit Pertamedika)


Pengembangan Digital Subtraction Angiography
Di Indonesia, Digital Subtraction Angiography sudah dikembangkan di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City, Bogor, Jawa Barat, dan juga dapat digunakan untuk menolong para diabetesi, serta dokter ortopedi untuk mengetahui seberapa panjang kaki yang akan diamputasi.
"Karena daging busuk di ujung kaki, infeksi pun akan menjalar ke seluruh tubuh. Maka itu harus diamputasi," kata Dr. Bagus Denny Indra Baruna, Sp. Rad. "Sebelum pasien dengan kaki membusuk dan akan diamputasi, kita harus tentukan dulu tinggi kaki yang mau diamputasi itu," kata Bagus melanjutkan.
     Pemeriksaan menggunakan DSA sebelum prosedur amputasi dilakukan merupakan langkah  penting. Alasannya, apabila terlalu terburu-buru bertindak konsekuensinya fatal. Bisa kepanjangan pemotongannya. Jadi, bila di satu bagian kaki ada pembuluh darah yang sudah mati, menyempit, atau sudah tidak dapat memberikan aliran darah ke bawahnya, maka dalam hitungan bulan operasi pemotongan melebihi wilayah organ yang mati akan dilakukan lagi.
"Kalau seperti itu, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan pasien gara-gara pemotongan (amputasi) naik dari bawah semakin naik lagi?," kata Bagus kepada sumber berita di Cath Lab Lantai 2 Rumah Sakit Pertamedika Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/10/2014).
     Dengan DSA, ketika dokter mengetahui aliran darah mengalami penyempitan setinggi titik A, maka dokter ortopedi akan melakukan amputasi sebatas titik A saja. "Itu pun kalau mau dilakukan amputasi," kata Bagus menekankan.
     Menurut Spesialis Radiologi RSPSC ini, masih sedikit orang yang mengerti dan memahami DSA secara menyeluruh. Alasannya, DSA ini adalah ilmu baru di dunia kedokteran.
"Saya baru pulang dari Turki beberapa hari yang lalu. Di sana, ilmu seperti ini masih dalam tahap penelitian, sehingga hal-hal yang menyangkut penelitian ini ada sejumlah aspek yang masih kita coba gali," kata Bagus menambahkan.
Jadi, jika itu berkaitan dengan pembuluh darah, dapat ditangani dengan cepat di Cath Lab yang ada di RSPSC. "Tinggal pilih saja, mau dilebarin apa disumbat?," kata Bagus. "Kalau memang punya problem menyempit, ya dilebarin. Kalau memang tersumbat karena ada tumornya, karena ada kelainan pembuluh darah misalnya AVM (pembuluh darah bercabang), ya kita sumbat," kata Bagus menambahkan.
      Jadi, jika itu berkaitan dengan pembuluh darah, dapat ditangani dengan cepat di Cath Lab yang ada di RSPSC.
"Tinggal pilih saja, mau dilebarin apa disumbat?," kata Bagus. "Kalau memang punya problem menyempit, ya dilebarin. Kalau memang tersumbat karena ada tumornya, karena ada kelainan pembuluh darah misalnya AVM (pembuluh darah bercabang), ya kita sumbat," kata Bagus menambahkan.

     Lebih lanjut Spesialis Radiologi Rumah Sakit Pertamedika, menjelaskan, keunggulan lain dari DSA adalah dapat membantu menanggulangi angka amputasi. Dengan membuka aliran yang dinyatakan sempit menggunakan DSA, maka pasien tidak jadi menjalani amputasi.
"Sehingga, ketika aliran darah terbuka, maka jaringan mendapatkan makanan lagi, dan dapat kembali sehat lagi, serta tidak jadi diamputasi," kata Bagus.
Namun, kapan harus diamputasi dan kapan kapan tidak harus dilakukan prosedur itu diukur dari tingkat keparahannya. "Ketika pasien dinyatakan berada pada derajat tertentu, dan dokter ortopedi mengatakan harus diamputasi, maka DSA berguna untuk mendiagnosa dan menyelamatkan yang masih bisa diselamatkan," kata Bagus. "Tapi, apabila dia baru masuk tahap-tahap awal, busuk, dan mulai merah, kita masih bisa menyelamatkan dengan memasangkan balon atau ring ke tungkai bagian bawah," kata Bagus menambahkan.
     Jadi, pemasangan ring tidak hanya dapat dilakukan bagi pasien jantung. Di kaki pun dapat dipasangkan ring. "Di tangan juga bisa. Intinya, di mana ada kebusukan, di situlah kita bisa membantunya," kata Bambang. (l6/wiki/sigma/az)



Related

IPTEK 2515294877451419298

Posting KomentarDefault Comments

emo-but-icon

Sponsor

Follow Us

Ragam - Sorot

Terpopuler

Para SIGMA

item